Jumat, 23 November 2012

siklus hidup jamur merang

Diposting oleh Unknown di Jumat, November 23, 2012
Siklus Hidup Jamur Merang (Volvariella volvaceae) Regnum : Plantae Divisio : Mycota Subdiviso : Eumycetes Class : Basidiomycetes Subclass : Homobasidiomycetes Ordo : Agaricales Famili : Pluteaceae Genus : Volvariella Spesies : Volvariella volvacae Jamur merang merupakan jamur yang tumbuh didaerah tropika dan membutuhkan suhu dan kelembaban yang cukup tinggi berkisar antara 30 -38 derajat C dalam krudung atau kumbung. Kelembaban relatif yang diperlukan adalah berkisar antara 80% sampai dengan 85% serta kebutuhan pH media tumbuh akan berkisar antara pH 5,0 sd pH 8,0. Jamur merang dibudidayakan di dalam bangunan yang disebut kumbung. Sesuai namanya jamur ini tumbuh baik pada media merang dan jerami yang telah terkomposkan. Namun praktik budidaya lebih lanjut juga mendapati jamur ini tumbuh baik pada kompos sampah kertas, tandan kosong sawit, kompos batang pisang dan kompos bio massa pada umumnya. Menurut penelitian, limbah kapas adalah media yang memberikan hasil produksi dan pertumbuhan yang terbaik bagi jamur merang. Siklus Hidup Jamur Merang Hifa adalah stuktur pada jamur yang menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Kumpulan dari beberapa hifa disebut miselium. Perkembangbiakan jamur merang terbagi menjadi 2, yaitu perkembangbiakan seksual dan perkembangbiakan aseksual Tahap perkembangan jamur merang dimulai saat hifa (+) dan hifa (-) yang berinti haploid berkecambah dari basidiospora, kedua hifa ini melakukan plasmogami, dimana terjadi peleburan antar sitoplasma sehingga inti dari salah satu hifa pindah ke hifa lainnya dan membentuk hifa dengan dua inti haploid (n) yang saling berpasangan yang disebut juga dengan dikariotik. Hifa haploid dikariotik akan tumbuh menjadi miselium haploid yang dikariotik. Miselium dikaroitik tumbuh membentuk badan buah yang disebut basidiokapr. Pada ujung-ujung hifa Basidiokarp terjadi peristiwa kariogami (peleburan inti) sehingga membentuk basidium yang berinti diploid. Inti diploid dalam basidium akan membelah secara meiosis menjadi empat inti yang haploid (n). Basidium membentuk empat tonjolan atau juluran yang disebut Sterigma pada ujung-ujungnya. Salah satu inti haploid pada basidium masuk kedalam salah satu sterigma dan berkembang menjadi basidiospora. Apabila basidiospora ini terlepas dari basidium dan jatuh pada tempat yang sesuai, maka akan tumbuh menjadi hifa yang haploid kembali.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Ogenki Desuka :) Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting